Berbicara gaya tentu hanya ada 2 kemungkinan, gaya yang positif
dan gaya yang negatif. Setiap remaja mempunyai gaya masing-masing dalam
berkreasi dan berekspresi dalam bergaul dan dalam menjalankan kehidupan ini
maupun memaknainya.
Dari gaya yang sering ditimbulkanpun terdapat 3 tipe gaya anak
remaja, berlebihan dalam bergaya, kekurangan gaya dan mempunyai gaya yang
biasa-biasa saja atau klasik. Dalam penggabungan 3 gaya anak remaja tersebut
dilingkungan kita sehari-hari juga dapat menimbulkan dampak yang diinginkan
maupun yang tidak diinginkan
3 TIPE GAYA ANAK REMAJA:
1. Over Style
(berlebihan dalam bergaya)
Seorang anak remaja yang Over Style memiliki
kemungkinan-kemungkinan yang berdampak positif maupun negatif. Beberapa
kemungkinan tersebut adalah:
- Sedang
menutupi permasalahan besar dalam dirinya sehingga menjadikan Over Style
sebagai penutup kepribadiannya yang sedang galau.
- Over
Style dijadikan untuk merebut simpati atau perhatian orang lain untuk
lebih memperhatikannya.
- Gaya
berlebih memang sudah tumbuh dalam dirinya, sehingga untuk menjalankan
kehidupan ini dia selalu merasa senang dan tidak pernah terbebani. Tapi
biasanya orang yang memiliki gaya seperti ini akan sangat berbeda jika
tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam hidupnya dengan baik. Bahkan
dapat menjadi Less Style atau menjadi pemurung.
- Seorang
remaja yang hanya bergaya Over Style pada teman-teman terdekatnya saja,
sehingga saat tercampur dengan orang lain. Remaja tersebut menjadi Less Style
atau bergaya biasa-biasa saja.
Remaja yang Over Style biasanya lebih memfokuskan diri untuk
berekspresi dan berkreasi, karena remaja tersebut tidak pernah merasa enggan,
selalu bersemangat dan tidak memiliki penghambat yang besar karena remaja Over
Style tidak pernah menutupi keinginannya.
2. Less Style
(kekurangan dalam bergaya)
Kebanyakkan orang menilai remaja yang Less Style adalah remaja
yang kuper (Kurang Pergaulan), jaim (jaga image) dan lain sebagainya. Padahal
tidak semua kemungkinan tersebut benar terjadi. Beberapa remaja Less Style
memiliki kemungkinan:
- Remaja
yang kurang dalam bergaya kemungkinan karena memang tidak menyukai cara
bergaul yang berlebihan.
- Merasa
risih dan tidak percaya diri untuk bersifat Over Style.
- Takut
untuk dikucilkan atau merasa tidak mampu membalas ejekan/sindiran orang
lain.
- Menutupi
keceriaan pada orang awam yang baru dikenal (tidak dapat bersosialisasi
dengan baik).
Kebanyakkan remaja yang Less Style memang tidak banyak bergaya
atau cenderung pendiam atau penyendiri. Namun, kebanyakkan remaja Less Style
mempunyai sikap ceria dan banyak kelebihan dibalik sikap diamnya.
3. Biasa-biasa saja
atau klasik
Kebanyakkan remaja yang tidak suka berdiam diri, tetapi juga
tidak menyukai gaya berlebihan, biasanya lebih memilih menyikapi semua hal
dengan yang biasa-biasa saja atau gaya yang klasik, dengan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi:
- Takut
mendapat respon negatif bila Over Style dan takut dikucilkan bila Less
Style.
- Tidak
menyukai kebisingan dan pendiaman.
- Lebih
nyaman dengan sikap klasik yang selalu menyikapi segala sesuatu dengan
biasa-biasa saja.
Remaja yang selalu menyikapi segala sesuatunya dengan sikap yang
biasa-biasa saja banyak disukai orang karena tidak terlalu memusingkan
masalah-masalah yang terjadi. Tetapi juga tidak terlalu bagus karena terkesan
sombong dan tidak bersyukur pada sebuah masalah.
Remaja memang pada dasarnya selalu ingin mencoba-coba dalam hal
positif yang tidak memusingkan namun berdampak baik untuknya. Kebanyakkan
remaja menjadikan percobaan-percobaan tersebut untuk pengalamannya kelak saat
sudah hidup dimasyarakat.Namun terkadang remaja itu sendiri yang tidak menyanggupi
percobaannya saat berdampak buruk.
Dengan adanya kecanggihan tekhnologi yang mempermudah orang lain dalam melakukan aktifitas sehari-hari dapat dimanfaatkan untuk berekspresi dalam hal positif, namun lagi-lagi remaja yang nakal mencoba-coba bereksperimen dalam hal negatif. Sehingga remaja zaman sekarang harus berhati-hati dan lebih selektif dengan keadaan yang semakin buruk ini.
Begitupun dengan berbagai macam gaya yang terjadi dalam
lingkungan kita sehari-hari, bergaya biasa-biasa saja dalam menghadapi sebuah
masalah dapat menjadikan remaja tersebut tidak dapat mempelajari
kesalahan-kesalahannya.
Bergaya Less Style juga tidak terlalu bagus karena dapat menjadikan kepribadian remaja tersebut menjadi melankolis, sehingga sulit untuk bersosialisasi dan sulit berekspresi dengan bebas seperti remaja kebanyakkan. Over Style dapat dijadikan contoh untuk lebih memaknai hidup ini dengan ceria, namun harus tetap berintropeksi diri dengan kesehariannya yang mungkin tidak disukai orang lain karena terkesan caper (cari perhatian) dan berlaha sok.
Namun kita tidak boleh melihat segala sesuatunya hanya dari hal terburuk, banyak hal positif yang dapat kita tiru dalam keseharian untuk lebih memaknai hidup ini dengan mindset yang dapat merubah pribadi remaja menjadi pribadi dewasa yang istimewa.
0 Komentar