Jika belum, saya sarankan untuk membacanya terlebih dahulu. Karena tulisan saya kali ini akan membahas kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya, yaitu jawaban dari 10 pertanyaan yang paling sering sekali di tanyakan tentang hidroponik.
Baiklah langsung saja kita bahas. Ini dia..
Pertama, Apa itu hidroponik?
Hidroponik berasal dari 2 kata yaitu Hidro yang artinya air, dan ponos yang artinya daya. Jadi secara singkat hidroponik adalah memberdayakan air, atau lebih lengkapnya sistem budidaya tanaman menggunakan air tanpa media tanah.
Namun jika terjadi kesalahan penulisan seperti Hidrophonik maka artinya akan menjadi berbeda. Hidro artinya air, sedangkan phonos artinya suara. Tentu artinya menjadi suara air, sangat berbeda kan? Jadi tolong hindari penambahan H setelah hurup P. Kalau kata Pak Yos “Ngilu mendengarnya!” (dalam buku 100 Kiat Sukses Hidroponik) hahahaa.
Baiklah, saya rasa cukup seperti itu saja jawabannya. Next..
Ini adalah pertanyaan yang paling sering saya dapatkan dari para tetangga yang melihat instalasi hidroponik saya di rumah, juga para teman yang DM setelah melihat postingan saya di instagram maupun insta story. Namun biasanya hanya saya jawab singkat atau seadanya yang membuat mereka mengerti, namun disini saya akan menjawab sesuai dengan apa yang saya tau.
Jadi begini, tumbuhan itu dapat hidup karena adanya nutrisi, air, oksigen, matahari dan suhu. Kelima komponen tersebutlah yang membuat tanaman hidroponik juga tubuh dengan subur, hanya saja nutrisi yang didapat dari unsur hara tanah dan pupuk digantikan dengan larutan nutrisi AB Mix.
Sama seperti tanaman di tanah, apabila kelima komponen tersebut tidak terpenuhi maka tumbuhan akan mengalami gejala tertentu. Seperti tumbuh kerdil, pertumbuhan yang lambar, terlalu kurus, berdaun kuning, dan lain sebagainya.
(Sebenarnya ada satu lagi yang juga berpengaruh, yakni benih yang berkualitas. Apabila kualitas benihnya kurang baik, dengan cara tanam apapun tumbuhan tersebut akan tumbuh kurang baik. Tapi biasanya petani sudah tau mana benih yang berkualitas baik dan kurang baik)
Ketiga, apa perbedaan menanam dengan cara hidroponik dan konvensional?
Untuk menjawab ini saya akan menjabarkannya melalui table perbandingan versi saya sendiri:
Perbedaannya
|
Konfenvional (Tanah)
|
Hidroponik (Air)
|
|
Lahan
|
Harus memiliki tanah yang luas,
tergantung seberapa banyak tanaman yang akan di tanam
|
Tidak terbatas lahan, karena
hidroponik menggunakan instalasi yang fleksibel
|
|
Penggunaan Air
|
Harus disiram setiap hari, bahkan
jika cuaca sangat panas baiknya disiram 2x sehari. Hal itu menyebabkan
pemborosan pada penggunaan air
|
Cukup dengan air yang dicampur
dengan larutan nutrisi sesuai dengan PPM dan PH yang di butuhkan, dan
penambahan kembali saat tanaman sudah bertambah besar
|
|
Pupuk tanaman
|
Penggunaan pupuk kandang atau
kompos yang dilakukan sebelum tanam atau saat tanam
|
Larutan AB Mix sudah tercampur
dengan air dan penambahannya dilakukan jika dibutuhkan
|
|
Petani
|
Mencangkul, berhadapan dengan
tanah, menyiram tanaman
|
Membersihkan instalasi, mengecek
PPM dan PH sesuai kebutuhan tanaman
|
|
Kualitas tanaman
saat berubah musim
|
Saat musim hujan lahan pertanian dapat
banjir, saat musim panas lahan pertanian dapat mengalami kekeringan
|
Jika memiliki greenhouse maka aman
saat hujan, dan saat musim panas cukup ditutupi insect net/ paranet jika
terlalu terik
|
|
Masa panen
|
Relatif lebih lama (Contoh :
Kangkung kurang lebih 25 hari)
|
Relatif lebih cepat (Contoh :
Kangkung kurang lebih 15 hari)
|
|
Hama
|
Lebih banyak, dikarenakan daun dan
tanah yang basah dapat menyebabkan hama tumbuh dan berkembang
|
Lebih sedikit, dan mudah untuk
diatasinya
|
|
Biaya
|
Rendah
|
Sedikit lebih mahal
|
|
Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dengan adanya teknologi dan juga zaman yang berkembang, bukan hal yang mustahil jika pertanian hidroponik dapat menggantikan pertanian konvensional dimasa yang akan datang. Pasalnya, alih fungsi lahan pertanian menjadi wilayah perumahan dan infrastruktur terus saja terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Sedangkan seluruh penduduk selain membutuhkan tempat tinggal juga membutuhkan bahan pangan setiap harinya. Melihat lahan pertanian yang semakin sedikit, lamanya masa panen, juga penggunaan pestisida, membuat hidroponik menjadi cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Ditambah lagi banyak yang menilai bahwa pertanian hidroponik lebih sehat dan higienis, karena bebas pestisida dan juga memiliki media tanam yang bersih.
Dimulai dari
penyemaian benih hingga menjadi bibit siap tanam, kemudian dipindahkan ke instalasi
hidroponik dengan PPM (Part Per Milion) dan PH (Keasaman Air) yang dibutuhkan,
dan tanaman siap panen saat sudah cukup umur.
Penyemaian sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Penyemaian sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- Meletakkan benih dalam rockwool yang basah, hingga pecah benih kemudian diperkenalkan pada matahari. Kemudian menjaga kelembaban rockwool sampai bibit tumbuh hingga daun ke 3 dan ke 4, barulah bibit siap pindah tanam kedalam instalasi hidroponik yang terdapat larutan air nutrisi.
- Menyemai bisa juga dengan cara meletakkan benih kedalam campuran cocopeat dan sekam bakar, tunggu hingga pecah benih dan menjadi bibit berdaun 3 atau 4 kemudian siap pindah tanam.
- Pada tanaman kangkung juga banyak yang mencoba menyemai benih menggunakan pipa paralon kecil yang di aliri air, sehingga benih kangkung tetap ada didalam pipa sejak benih hingga menjadi bibit siap tanam.
Benih yang baru saja pecah |
Saat benih mulai menunjukkan dua daun, itu adalah cadangan makanannya. Pada proses semai berlangsung tidak perlu diberikan larutan nutrisi, cukup dengan air sumur saja. Saat mulai tumbuh daun ke 3 dan ke 4 atau yang biasa disebut daun sejati, barulah bibit siap untuk pindah tanam.
Saat pindah tanam berlangsung rockwool akan di letakkan dalam netpot dan diletakkan dalam instalasi hidroponik, apabila jarak rockwoll dengan air nutrisi terlalu jauh maka harus menggunakan kain flanel sebagai pengantar air. Ada juga yang menggunakan gelas plastik bekas yang dilubangi sebagai pengganti netpot (antara ingin memanfaatkan sampah plastik, atau memang ingin lebih ekonomis yaa hahahaa).
Semaian usia 2 hari di rockwool |
Bibit yang mulai tumbuh daun sejati |
Dalam instalasi hidroponik yang siap digunakan sudah terdapat campuran air dan larutan nutrisi AB Mix, biasanya perbandingan 5 ml larutan A : 5 ml larutan B : 1 liter air. Namun juga bisa disesuaikan dengan PPM yang diinginkan, cara menentukannya dengan alat bernama TDS meter. Biasanya tanaman yang baru pindah tanam PPM yang dibutuhkan masih sedikit sekitar 500 PPM, namun jika tanaman sudan besar harus ditambahkan nutrisinya menjadi 1000-1500 PPM.
Setiap tanaman memiliki waktu panen yang berbeda, mulai dari 2 minggu hingga hampir sebulan untuk tanaman sayur. Berbeda lagi dengan tanaman buah dan bunga. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh larutan nutrisi yang pas, matahari yang cukup, oksigen terlarut yang maksimal, dan suhu air yang harus selalu dingin.
Kelima, Apa untung dan ruginya menanam hidroponik?
Keuntungannya tentu lebih banyak : Tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak terpengaruh oleh musim, waktu panen yang cepat, perawatan yang mudah, tidak kotor, dapat ditanami secara terus menerus.
Kerugiannya : Modal awal pembuatan instalasi yang mahal, harus selalu menggunakan listrik (jika menggunakan NFT), bahan-bahan hidroponik yang hanya dijual di toko-toko tertentu.
Keenam, ada berapa macam teknik hidroponik?
6 Teknik Hidroponik |
- Wick System : Ini adalah cara yang paling sederhana, cukup membutuhkan sebuah wadah untuk air nutrisi dan tutupnya dilubangi untuk tempat netpot (atau dapat menggunakan styrofoam sebagai tutupnya).
- Ebb&Flow System atau yang biasa di sebut Dutch Bucket System : Biasa di gunakan untuk sayuran buah seperti tomat, cabai, terong. Cocok juga untuk tanaman buah seperti melon, semangka, anggur.
- NFT (Nutrient Film Technique) System : Paling sering digunakna untuk tanaman sayur, karena aliran air yang sangat tipis seperti film mampu memberikan oksigen pada tanaman sehingga pertumbuhan tanaman dapat lebih cepat.
- Aeroponik System : Teknik menanam dengan air nutrisi yang disempotkan pada akar yang menggantung dalam beberapa menit sekali, sehingga akar langsung mendapatkan nutrisi sekaligus oksigen. Kerennn, tapi agak rumit ya. Ga kebayang kalau listrik mati pasti akarnya kering.
- Drip System atau tetes air : Biasanya untuk tanaman sayur buah dan buah-buahan yang menggunakan media padat, kemudian air nutrisi diberikan dalam bentuk tetesan air secara terus menerus.
- Water Culture System atau Rakit Apung : Cara simple menanam banyak tanaman tanpa perlu khawatir kekurangan air nutrisi, hanya membutuhkan wadah besar yang berisi nutrisi kemudian tanaman akan mengapung di atasnya dengan bantuan styrofoam. Biasanya pada permukaan wadah diberikan pompa angin sebagai pemberi oksigen.
- DFT (Deep Flow Technique) : Sama seperti NFT hanya saja jika DFT air nutrisi menggenang hingga setengan instalasi hidroponik, namun tetap mengalir seperti NFT.
- Akuaponik atau gabungan dari Akuakultur dan Hidroponik : Penggabungan tersebut merupakan kombinasi dari perikanan dan pertanian secara hidroponik, dimana air yang terdapat ikan akan mengalir sebagai nutrisi tumbuhan dan akan mengalir kembali untuk pertumbuhan ikan.
Mohon maaf sekali karena saya belum punya cukup foto untuk proses pembuatan instalasi hidroponik, mau ambil foto orang takut di omelin hahahaa. Next ya nanti saya buat proses pembuatannya dan akan saya tulis dengan judul “Cara Membuat Instalasi Hidroponik”. Jika mau coba buat silahkan searching di google, atau youtube. Pasti banyak yang menjelaskan cara pembuatannya hehee.
Kedelapan, apa saja kandungan nutrisi pada AB Mix?
Sejujurnya
saya tidak mengerti secara detail mengenai kandungan yang terdapat dalam
nutrisi AB Mix, maupun nutrisi yang dibutuhkan pada tanaman. Karena memang saya
lulusan IPS dan belum pernah juga mempelajari tentang hal itu (Pembelaan),
namun walaupun saya belum mempelajari tentang nutrisi sedalam itu saya akan
menuliskan apa yang ditulis oleh IR. Yos Sutioso dalam bukunya 100 Kiat Sukses
Hidroponik halaman 58.
Komposisi pupuk A-B mix hidroponik terdiri atas unsur-unsur esensial makro N, P, K, Ca, Mg, S, dan esensial mikro Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo.
Kesembilan, tanaman apa saja yang bisa tumbuh dengan sistem hidroponik?
- Sayur daun seperti kangkung, bayam, salada, pakcoy, kale, pagoda, sawi, dll.
- Sayur buah seperti tomat, cabai, timun, terong.
- Sayuran batang seperti seledri, daun bawang.
- Sayuran kubis seperti kembang kol, brokoli.
- Buah-buahan seperti anggur, melon, semangka, stoberi.
- Umbi seperti kentang, wortel, bawang.
- Tanaman obat/herbal seperti kumis kucing, daun dewa, daun mint, ketumbar.
- Bunga seperti anggrek, krisan, mawar sampai dengan edible flower (bunga yang bisa di makan).
Bahkan saya juga pernah membaca artikel yang mengatakan pernah ada orang mencoba menanam pohon kelapa dan pohon jambu dengan sistem hidroponik lohh, tentu saja media tanam dan tekniknya disesuaikan. Kerenn yaa..
Kesepuluh, Apa saja kendala dan solusi yang terjadi dalam hidroponik?
Ada 4 hal
kendala yang paling sering di alami, yaitu biaya pembuatan instalasi yang terbilang
mahal, teknik dan perawatan yang rumit, belanja keperluan hidroponik agak
sulit, dan tidak ada lahan untuk instalasi hidroponik. Solusinya cukup
mudah, jika terganjal dengan modal yang mahal kalian bisa memulainya dengan
membuat sistem Wick terlebih dahulu. Bisa menggunakan bak tidak terpakai, botol
plastik ukuran 1 liter, dirigen 5 liter bekas, talang hujan, pipa bekas atau
bahkan toples tidak terpakai. Cari wadah yang tidak dapat tembus cahaya mahari,
kalian bisa mengecatnya atau menutupinya dengan plastik kresek hitam.
Selanjutnya buat lubang diatasnya untuk netpot, kalian bisa memanfaatkan gelas plastik bekas sebagai penggantinya. Dengan begini kalian hanya perlu membeli larutan nutrisi, rockwool dan benih saja kan hehee. Atau jika sekedar ingin mencoba kalian bisa menanam kangkung di baskom dengan bak jaring-jaring sebagai media tanamnya.
Intinya adalah, selama kita mau untuk berusaha dengan sungguh-sungguh. Akan ada jalannya untuk mencapai hasil yang kita inginkan, kalaupun tidak sesuai seperti ekspektasi ya tidak apa-apa, yang terpenting sudah mencoba. Saat kita menemui satu kegagalan maka kita tidak akan gagal lagi untuk hal itu, namun jika masih banyak gagal itu artinya memang banyak yang harus dipelajari. Semakin banyak hal yang kita pelajari, maka semakin besar hasil yang akan kita dapat. (Super sekaliii... Prokk.. Prokk.. Prokkk)Hmm, kayanya harus sering foto dan buat video yaaa sebagai gambaran prosesnya. Doakan saja ya semoga saya rajin nulis dan upload progress pertumbuhan hidroponik saya hehehee. Jangan lupa juga tinggalkan jejakmu di kolom komentar, baik itu kritik karena tulisan saya yang kurang jelas ini maupun saran untuk memperbaikinya.
Akhir
kata saya ucapkan terimakasih untuk kalian semua yang sudah membaca ini, jangan
lupa follow instagram saya @hidroponik.ila untuk mendapatkan perkembangan
seputar hidroponik versi saya hahahaa. Sampai jumpa lagi semuanya.
0 Komentar